Menggali Makna Isra’ Mi’raj: Hikmah di Balik Perjalanan Nabi Muhammad SAW

Isra’ Mi’raj adalah peristiwa penting dalam sejarah Islam yang terjadi pada tahun 621 M, di mana Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem, kemudian naik ke langit. Peristiwa ini bukan hanya menunjukkan kekuasaan Allah, tetapi juga memberikan pengajaran tentang pentingnya shalat, yang diwajibkan pada saat itu. Isra’ Mi’raj terjadi di tengah tantangan berat yang dihadapi Nabi dalam dakwahnya, menguatkan iman dan ketabahan umat Islam. Latar Belakang Isra’ Mi’raj

  • Isra’ Mi’raj terjadi pada malam 27 Rajab tahun ke-10 kenabian, yang diperkirakan antara tahun 620-621 M.

  • Peristiwa ini berlangsung di masa sulit bagi Nabi Muhammad SAW, di mana beliau menghadapi penolakan dan penganiayaan dari kaum Quraisy.

  • Dalam perjalanan ini, Nabi Muhammad SAW diiringi oleh malaikat Jibril dan menggunakan hewan Buraq untuk menempuh jarak dari Makkah ke Yerusalem.

Perjalanan Isra’

  • Isra’ adalah perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, yang berjarak sekitar 1239 km.
  • Di Masjidil Aqsa, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan para nabi sebelumnya, seperti Nabi Ibrahim, Musa, dan Isa, yang memberikan dukungan dan doa untuknya.
  • Perjalanan ini menunjukkan hubungan Nabi Muhammad SAW dengan para nabi sebelumnya dan menegaskan bahwa beliau adalah bagian dari tradisi kenabian yang lebih besar.

Perjalanan Mi’raj

  • Mi’raj adalah perjalanan dari Masjidil Aqsa ke Sidratul Muntaha, tempat tertinggi di langit.

  • Di setiap langit, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan nabi-nabi, yang memberikan doa dan dukungan.

  • Di Sidratul Muntaha, Nabi Muhammad SAW menerima perintah untuk melaksanakan shalat lima waktu, yang menjadi kewajiban bagi umat Islam.

Hikmah dari Isra’ Mi’raj

  • Peristiwa ini mengajarkan pentingnya shalat sebagai tiang agama dan penghubung antara hamba dan Allah.

  • Isra’ Mi’raj juga menunjukkan bahwa dalam kesulitan, Allah selalu memberikan jalan keluar dan penguatan bagi hamba-Nya.

  • Pengalaman spiritual yang dialami Nabi Muhammad SAW menjadi teladan bagi umat Islam untuk terus beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah.

Kesimpulan

  • Isra’ Mi’raj adalah peristiwa monumental yang menegaskan kedudukan Nabi Muhammad SAW sebagai nabi terakhir dan pemimpin umat Islam.
  • Perjalanan ini tidak hanya merupakan perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan spiritual yang mendalam, memberikan makna dan pelajaran bagi umat Islam hingga saat ini.
  • Dengan memahami dan menghayati peristiwa Isra’ Mi’raj, umat Islam diharapkan dapat meningkatkan kualitas ibadah dan ketakwaan kepada Allah SWT.
Exit mobile version